cahaya harapan

Fakhri Muhammad Rabbani
        Saat ini aku menemukan dirikui dalam  suatu tempat yang sangat gelap, suatu tempat yang penuh ketidak pastian, suatu tempat yang penuh keputusasaan. tak ada sedikitpun cahaya harapan yang ada hanyalah kegelapan. Aku terjebak di tempat  seperti ini, aku telah terjebak oleh perasaanku sendiri. Rasa putus asa, merasa tak berguna, dan merasa tak punya kelebihan apa apa telah menyeretku  ke tempat gelap ini. Seringkali aku mencoba keluar dari tempat ini, tapi aku tak tahu jalan kembali, aku tak bisa melihat, tempat ini terlalu gelap,di tambah lagi rasa putus asa slalu menghalangiku, banyak orang mencoba menolongku, tapi tak ada yang bisa membawaku keluar dari kegelapan ini hingga suatu ketika seseorang datang menghampiriku, aku senang karena ia orang yang aku kenal dan dia adalah seseorang yang ku kagumi, ia berkata ”fakhri mengeluh saja tak ada gunanya. mulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang, berubahlah menjadi fakhri yang kau inginkan, ingat, semua mimpimu tak akan terwujud jika kau hanya diam dan batinmu yang berperang, tapi mimpimu kan terwujud jika kau berani untuk mewujudkannya,  jangan takut untuk bermimpi dan jangan takut untuk mewujudkannya sepertinya ia tahu masalahku dan ia ingin membantuku,  tinggal aku sendiri harus yakin dengan kekuatanku, aku tidak boleh meyakini aku ini lemah, aku harus yakin bahwa aku belum menggunakan kekuatanku. Yah aku tidak boleh berlarut larut dalam putusasa, seburuk apapun cuaca tak mungkin hujan selamanya, matahari ku akan muncul.
Tempat ini memang gelap, namun sebenarnya tak ada yang namanya kegelapan, kata gelap hanya digunakan untuk menggambarkan ketidakadaan cahaya, jadi tak ada yang namanya gelap, aku berfikir jika bisa menciptakan cahayaku sendiri, mungkin aku bisa keluar dari tempat gelap ini, setelah ini aku yakin dengan diriku, dan aku terus berusaha, hingga akhirnya secercah cahaya harapan mulai muncul dalam diriku, dan seiring berjalannya waktu cahaya itu terus tumbuh, cahaya itu terus membesar, kini aku mulai bisa melihat mimpi mimpiku, yang dulu sempat terlupakan oleh kegelapan dan keputus asaan. Yah kini cahaya itu cukup untuk menerangi  jalan ku untuk keluar dari tempat ini, yah aku akan pulang, dan aku tak akan terjebak untuk yang kedua kalinya dengan suatu hal yang sama.  Kini aku FAKHRI MUHAMMAD RABBANI telah kembali dengan diriku yang baru

0 komentar: