Untitled

Hai kawan, kau masih saja suka melamun sendirian?
"Ah tidak ngin, hanya sedikit kepikiran"
Katamu, dua tiga hari kedepan kau akan baik baik saja, dan sekarang sudah seminggu tapi kau masih saja bersedih.
"Sepertinya, aku butuh sedikit lebih banyak waktu ngin"
Ah sekarang kau mengertikan ? Hati itu begitu lemah. Luka yang kau derita tak seberapa, tapi tetap saja sakitnya luar biasa. dibandingkan luka orang orang yang kau sebut alay sebelumnya, yang hanya karna perempuan, berhari hari mulut tak dikasih asupan. Lukamu tak ada apa apanya.
"Ah kau datang hanya untuk menceramahiku saja ngin?"
Tidak, tidak. Hanya tak tahan melihatmu bersedih seperti ini. Kenapa tak kau manfaatkan momen sepeti ini untuk berkarya seperti biasanya? Katamu "perasaan suka, duka, maupun lara, adalah samudra inspirasi untuk berpuisi". 
"Rasanya, aku ingin berhenti menulis saja ngin"
Ah kenapa? Jangan bilang karena......
"Bukan ngin, bukan karena masalah ini, lagian apa hubunganya masalah ini dengan kegiatan tulis menulisku?"
Lalu? 

0 komentar:

tak apa, aku baik baik saja

Hai ada apa gerangan, kenapa akhir akhir ini kau jadi lebih pendiam? 
"Tak apa ngin, aku baik baik saja"
Ayolah kawan, mukamu terlihat suram, kusam tak karuan, pasti ada yang sedang kau pikirkan.
"Sudah ku bilang, aku baik baik saja. Hanya sedikit merenung."
Melamun lebih tepatnya. apa sih yang sedang kau pikirkan? soal skripsi yang lagi lagi revisi? atau...
"bukan"
lalu ?
ohhh... let me guess, ini pasti soal dia, dia yang kau sebut mahluk menyebalkan itu bukan.?
ahhh... sudah kuduga, ternyata benarkan? 
"ah sudahlah ngin, aku sedang tak ingin membicarakannya."

0 komentar:

Kopi tanpa gula

image source: http://www.wowkeren.com
cinta ini seperti kopi
tapi kopi yang terseduh tanpa gula
lalu kau suguhkan padaku secara sengaja
bodohnya, setelah tahu itu pahit
aku tetap meminumnya
dan menikmati kepahitan disetiap seruputnya.
tapi tak apa
walau hati ini sedikit terluka
aku baik baik saja
semoga kau juga sama disana.

0 komentar: