Hai kawan, kau masih saja suka melamun sendirian?
"Ah tidak ngin, hanya sedikit kepikiran"
Katamu, dua tiga hari kedepan kau akan baik baik saja, dan sekarang sudah seminggu tapi kau masih saja bersedih.
"Sepertinya, aku butuh sedikit lebih banyak waktu ngin"
Ah sekarang kau mengertikan ? Hati itu begitu lemah. Luka yang kau derita tak seberapa, tapi tetap saja sakitnya luar biasa. dibandingkan luka orang orang yang kau sebut alay sebelumnya, yang hanya karna perempuan, berhari hari mulut tak dikasih asupan. Lukamu tak ada apa apanya.
"Ah kau datang hanya untuk menceramahiku saja ngin?"
Tidak, tidak. Hanya tak tahan melihatmu bersedih seperti ini. Kenapa tak kau manfaatkan momen sepeti ini untuk berkarya seperti biasanya? Katamu "perasaan suka, duka, maupun lara, adalah samudra inspirasi untuk berpuisi".
"Rasanya, aku ingin berhenti menulis saja ngin"
Ah kenapa? Jangan bilang karena......
"Bukan ngin, bukan karena masalah ini, lagian apa hubunganya masalah ini dengan kegiatan tulis menulisku?"
Lalu?